Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Kaki mungil

Gerimis masih saja menyelimuti kota jambi, sudah hampir 2 jam ia masih betah berjatuhan dengan malas kepada penduduk bumi. Bau debu yang tersiram air merebak ke berbagai penjuru, daun-daun tua yang sudah mengering dengan lemahnya berjatuhan, menemani rintik hujan yang dengan pasrah membasahi tanah. Tunas-tunas daun kelapa bergoyang perlahan, di temani burung-burung gereja yang terbang kesana kemari menghindari rintikan air, pertunjukkan alam yang alami. Ditemani suara tape yang memutarkan musik dangdut milik seorang tetangga, menambah semaraknya senja ini. Suara langkah kakiperlahan menyusup ke pertunjukan. Suaranya terlihat semakin jelas, bukan sendiri, tapi tiga..ya, tiga orang, tapi suaranya lemah..mungkin anak-anak yang mandi hujan. Tapi seketika suara itu berhenti, berganti dengan suara brolan bocah-bocah. Ku balikkan badanku yang sedari tadi sibuk dengan Al-Qur’an, kulihat keluar jendela, sekilas yang kulihat adalah tiga orang anak laki-laki yang berusia ki...

Mengejar Pelangi

Jari-jemariku seperti sudah tak sabar untuk memulai menulis pagi ini, padahal sudah dipastikan, tugas ilmiah dari kampus sudah mengantri untuk diselesaikan. Kitab-kitab tafsir seolah tak berhenti memanggil,ditemani   panas kota jambi yang membara, ia tak kenal kompromi, jika aku sudah mendapatkan ide atau sebuah kalimat yang bagus, tak mengenal waktu ia akan mencari kertas dan pena, atau segera mengetuk kamar microsoft word yang baru beristirahat setelah semalaman aku paksa menemaniku begadang menyelesaikan tugas. Aku selalu terbawa euforia mimpi-mimpiku, setiap kesempatan yang kupunyai, aku selalu berusaha melihat-lihat negeri impianku, meski hanya lewat dunia maya, itu sangat menyenangkan. Semua ini bermula saat aku membaca Novel Andrea hirata yang berjudul Edensor. Setelah itu, aku seperti menciptakan “Edensor’ ku sendiri, dalam mozaik-mozaik waktu yang tak pernah berhenti menunjukan betapa indahnya bermimpi dan berusaha mewujudkannya. Jika tak mengenal impian, mungk...

Hukum Khitbah dan Hak Mahar istri

1.                        Hukum Khitbah dalam Surah Al-Baqarah 235 وَلا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا عَرَّضْتُمْ بِهِ مِنْ خِطْبَةِ النِّسَاءِ أَوْ أَكْنَنْتُمْ فِي أَنْفُسِكُمْ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ سَتَذْكُرُونَهُنَّ وَلَكِنْ لا تُوَاعِدُوهُنَّ سِرًّا إِلا أَنْ تَقُولُوا قَوْلا مَعْرُوفًا وَلا تَعْزِمُوا عُقْدَةَ النِّكَاحِ حَتَّى يَبْلُغَ الْكِتَابُ أَجَلَهُ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنْفُسِكُمْ فَاحْذَرُوهُ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang makruf. Dan janganlah kamu berazam (bertetap hati) untuk berakad ni...