Lanjut cerita perjalanan ke Bangka Belitungnya. Dihari pertama kita di Palembang, kita langsung menuju ke pelabuhan Tanjung Api-api, yang kalau normalnya sih jaraknya 1-2 jam. Tapi kemarin kita agak ngaret karena trouble di jalan. Nah buat kalian yang mau ke pelabuhan Tanjung Api-api, disarankan untuk membawa bekal, atau beli makanannya pas di Palembang aja, karena lebih banyak pilihannya. Sepanjang jalan ke pelabuhan itu ada sih rumah makan, tapi gak banyak, dan yang banyak nya itu warung-warung bakso dan makanan kayak mie-mie aja. Karena kemarin kita nyampe nya siang di pelabuhan, akhirnya nyari-nyari rumah makan atau warung makan disekitaran pelabuhan. Akhirnya kita ketemu satu warung makan di pinggir jalan, lokasinya gak jauh dari kodim dekat pelabuhan itu. Akhirnya dirumah makan itu kita pesan makanan, yang kita pesan itu menu nya ayam goreng. Nah ternyata, di warung makan itu, ayam nya di goreng dulu, biasanya kan kita langsung ambil dan bungkus, ini jadinya nunggu ayamnya di masak dulu #gubraak. Tapi karena kita butuh, dan kayaknya harga di pelabuhan bakalan lebih mahal, akhirnya kita pesen juga, harganya 15rb per porsi. Biasanya kalau dirumah makan padang kan sayurnya gulai-gulai gitu ya, kalau ini sayur kol dan timun yang diiris (kayak lalapan) terus dikasih sambal terasi. Nah, lanjut cerita di perjalanan, kiri kanannya jalanan ke tanjung api-api itu awalnya bakalan ketemu banyak kebun sawit, tapi uniknya di antara pohon sawitnya itu ditanami padi, alias sawah. Jadi sawah di tengah kebun sawit gitu, gak pernah liat yang kayak gitu di Jambi, jadi unik. Terus juga banyak pohon kelapanya, jadi nuansanya itu kayak jalan di kampung laut yang di sabak, cuma jalannya lebih gede aja. Setelah perjalanan panjang ke pelabuhan, kita justru disambut sama hutan mangrove di sepanjang bibir pantainya, jadi kesan pertamanya itu kayak bukan ke pelabuhan, tapi masuk hutan. Tapi ternyata pelabuhannya ada di balik hutan mangrove itu. Di pelabuhan karena kita nyebrangnya pas weekend, dan libur imlek, jadi kita antri nya panjaaang dan lamaa banget. Kita masuk pelabuhan sebelum zuhur, dan kapalnya baru berangkat jam 7 maleem, kita naik kapal terakhir. Didalam kapal tempatnya nyaman, kebetulan kita naiknya kapal yang gede, tapi gak enaknya tempat duduknya terbatas, jadi kayak siapa cepet dia dapet. Didalamnya juga ada kantin, kita pesen makan malam disana, harganya sesuai lauknya, kalau gak salah ayam harganya 17 rb, terus kalau pop mie 10rb, dan kopi 8 rb. Ada pentas nyanyian dan penyanyi juga disana, kenceng lagi suaranya,karena kita udah cape banget, akhirnya selesai sholat dan makan kita tertidur. Ombaknya tenang pas kita berngkat, jadi gak pake drama mabuk laut, perjalanannya sekitar 3 jam untuk sampai ke pelabuhan muntok, dan kita disambut sama angin lautnya yang kenceng dan dingiiin....(lanjut episod 3 yah :D)
Lanjut cerita perjalanan ke Bangka Belitungnya. Dihari pertama kita di Palembang, kita langsung menuju ke pelabuhan Tanjung Api-api, yang kalau normalnya sih jaraknya 1-2 jam. Tapi kemarin kita agak ngaret karena trouble di jalan. Nah buat kalian yang mau ke pelabuhan Tanjung Api-api, disarankan untuk membawa bekal, atau beli makanannya pas di Palembang aja, karena lebih banyak pilihannya. Sepanjang jalan ke pelabuhan itu ada sih rumah makan, tapi gak banyak, dan yang banyak nya itu warung-warung bakso dan makanan kayak mie-mie aja. Karena kemarin kita nyampe nya siang di pelabuhan, akhirnya nyari-nyari rumah makan atau warung makan disekitaran pelabuhan. Akhirnya kita ketemu satu warung makan di pinggir jalan, lokasinya gak jauh dari kodim dekat pelabuhan itu. Akhirnya dirumah makan itu kita pesan makanan, yang kita pesan itu menu nya ayam goreng. Nah ternyata, di warung makan itu, ayam nya di goreng dulu, biasanya kan kita langsung ambil dan bungkus, ini jadinya nunggu ayamnya di masak dulu #gubraak. Tapi karena kita butuh, dan kayaknya harga di pelabuhan bakalan lebih mahal, akhirnya kita pesen juga, harganya 15rb per porsi. Biasanya kalau dirumah makan padang kan sayurnya gulai-gulai gitu ya, kalau ini sayur kol dan timun yang diiris (kayak lalapan) terus dikasih sambal terasi. Nah, lanjut cerita di perjalanan, kiri kanannya jalanan ke tanjung api-api itu awalnya bakalan ketemu banyak kebun sawit, tapi uniknya di antara pohon sawitnya itu ditanami padi, alias sawah. Jadi sawah di tengah kebun sawit gitu, gak pernah liat yang kayak gitu di Jambi, jadi unik. Terus juga banyak pohon kelapanya, jadi nuansanya itu kayak jalan di kampung laut yang di sabak, cuma jalannya lebih gede aja. Setelah perjalanan panjang ke pelabuhan, kita justru disambut sama hutan mangrove di sepanjang bibir pantainya, jadi kesan pertamanya itu kayak bukan ke pelabuhan, tapi masuk hutan. Tapi ternyata pelabuhannya ada di balik hutan mangrove itu. Di pelabuhan karena kita nyebrangnya pas weekend, dan libur imlek, jadi kita antri nya panjaaang dan lamaa banget. Kita masuk pelabuhan sebelum zuhur, dan kapalnya baru berangkat jam 7 maleem, kita naik kapal terakhir. Didalam kapal tempatnya nyaman, kebetulan kita naiknya kapal yang gede, tapi gak enaknya tempat duduknya terbatas, jadi kayak siapa cepet dia dapet. Didalamnya juga ada kantin, kita pesen makan malam disana, harganya sesuai lauknya, kalau gak salah ayam harganya 17 rb, terus kalau pop mie 10rb, dan kopi 8 rb. Ada pentas nyanyian dan penyanyi juga disana, kenceng lagi suaranya,karena kita udah cape banget, akhirnya selesai sholat dan makan kita tertidur. Ombaknya tenang pas kita berngkat, jadi gak pake drama mabuk laut, perjalanannya sekitar 3 jam untuk sampai ke pelabuhan muntok, dan kita disambut sama angin lautnya yang kenceng dan dingiiin....(lanjut episod 3 yah :D)
Komentar
Posting Komentar